Monday, 1 March 2010

Bulog Agar Beli Gabah Langsung Dari Petani

Jombang – Ketua Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Mastur Baidlowi menyatakan, Badan Urusan Logistik (Bulog) seharusnya membeli gabah petani saat masih kering sawah (GKP). Hal itu untuk mengurangi kerugian petani saat datang masa panen raya.

Menurut Mastur, pembelian gabah kering sawah bisa menyelamatkan petani dari permainan harga oleh tengkulak. Umumnya, persoalan petani adalah tidak bisa menjual gabah kering giling (GKG) karena sebagian petani tidak memiliki lantai jemur sendiri. “Seharusnya Bulog itu beli gabah yang kering sawah, soalnya tidak semua petani punya lantai jemur,” kata Mastur, Senin (1/3).

Mastur mengatakan, Komisi B juga berharap agar Bulog bisa membeli gabah petani melalui perseorangan meski melalui beberapa kriteria. “Bulog juga tidak boleh diskriminatif. Mereka seharusnya juga bisa membeli dari perseorangan. Kalau itu tetap tidak bisa dilakukan, kami yang akan memediasi bikin kontrak dagang dengan bulog,” ujarnya.


Komisi B, lanjut Mastur, menyadari jika selama ini kinerja Bulog dan Dinas Pertanian masih kurang maksimal. Hal itu dapat dibuktikan dengan tidak terselesaikannya persoalan penjualan gabah dengan harga yang layak, serta sosialisasi HPP yang tidak merata. “Kerja mereka itu kurang maksimal, sejak dulu persoalan ini tidak bisa diselesaikan, bahkan sosialisasi HPP saja nggak merata” tambahnya.

Mastur mengaku, pihaknya belum menerima informasi terkait kenaikan HPP gabah sebesar 10% yang berlaku mulai 1 Januari 2010. ”Kami malah belum dikasih tahu kalau HPP naik 10%, itu artinya khan tidak ada sosialisasi yang merata.”

Meski belum menemukan formula khusus untuk mengatasi persoalan petani, Komisi B berkomitmen untuk mengawasi regulasi pertanian dan ketahanan pangan dengan ketat. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengundang Dinas Pertanian dan Perum Bulog. “Mungkin kamis (4/3) nanti mereka kita undang untuk membicarakan kesiapan menyambut masa panen,” ujar Mastur Baidlowi. (Ms/Er)

1 comments:

Jadulmuthaleb said...

Pemberdayaan Petani harus dimulai dari petani sendiri, peran Bulog dalam hal ini adalah melakukan pendampingan jadi tidak hanya mendorong munculnya kelompok tani saja. Dengan kelompok tani yang solid dan memiliki aktiftas jelas persoalan seperti kurangnya lantai jemur serta ketersediaan lumbung akan dapat diatasi sendiri oleh petani. Dinas pertanian juga harus lebih memaksimalkan kembali peran perangkat penyuluhnya untuk melakukan sosialisasi secara lebih intens.

Post a Comment