Sunday 4 April 2010

PERTANIAN ORGANIK

PERTANIAN ORGANIK
 
Definisi Organik
 
Pertanian Organik adalah suatu metode produksi pertanian dan peternakan yang lebih memilih untuk tidak menggunakan pestisida tertentu, pupuk kimia, GMO (Genetically Modified Organisms) / Rekayasa Genetik, Antibiotik, dan Hormon Pertumbuhan yang tidak diperbolehkan oleh Standar Organik (Organic Standards)
Prinsip utama produksi organik, dari Canada’s Organic Standards 2006, adalah termasuk dibawah ini:
 
  • Protect the environment, minimize soil degradation and erosion, decrease pollution, optimize biological productivity and promote a sound state of health.(Menjaga lingkungan hidup, meminimalkan perusakan tanah dan erosi, mengurangi polusi, mengoptimalkan produktifitas biologis dan meningkatkan faktor kesehatan)
  • Maintain long-term soil fertility by optimizing conditions for biological activity within the soil.(Memelihara kesuburan tanah untuk jangka panjang dengan mengoptimalkan kondisi aktifitas biologis pada tanah)
  • Maintain biological diversity within the system (Memelihara keberagaman biologis di dalam systemnya)
  • Recycle materials and resources to the greatest extent possible within the enterprise.(Dalam usahanya memanfaatkan sebanyak mungkin bahan-bahan recycle)
  • Provide attentive care that promotes the health and meets the behavioural needs of livestock (Mengusung pemeliharaan yang meningkatkan kesehatan dan memenuhi kebutuhan mendasar dari ternak)
  • Prepare organic products, emphasizing careful processing, and handling methods in order to maintain the organic integrity and vital qualities of the products at all stages of production.( Mempersiapkan produk-produk organik, menekankan proses yang hati-hati, dan menggunakan metode untuk mencapai pemeliharaan terhadap integritas organik dan kualitas vital produk pada setiap tahapannya)
  • Rely on renewable resources in locally organized agricultural systems (Berpegang pada sumber daya yang dapat diperbaharui didalam system agrikultur yang diorganisasi secara lokal)
 
Banyak petani organik percaya bahwa pertanian organik yang sukses  dimulai dari tanahnya, karena lahan dengan tanah yang sehat menghasilkan tanaman yang sehat, dan pada gilirannya menghasilkan ternak yang sehat begitu pula manusia yang mengkonsumsinya.
 
Pertanian organik mengusung penerapan rotasi penanaman dan tanaman pelindung dan penutup (cover crop), serta menjaga keseimbangan hubungan antara mangsa dengan predator. Residu organik serta nutrisi yang dihasilkan dari pertanian di sirkulasi kembali ke dalam tanah. Tanaman penutup (cover crop) dan kotoran kandang yang sudah dikomposkan digunakan untuk mempertahankan kandungan organik dan kesuburan tanah. Metode pengendalian hama dan penyakit tanaman secara preventative / pencegahan dijalankan disini, termasuk rotasi penanaman (crop rotation), gen tanaman yang diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya, serta varietas yang lebih tahan terhadap penyakit. Managemen hama dan tanaman liar serta sistem konservasi tanah adalah alat-alat yang sangat berharga pada pertanian organik.
 
Produksi makanan organik melarang penggunaan bahan cair yang pekat atau pupuk mineral majemuk sintetis, pestisida majemuk sintetis, zat pengatur tumbuh / hormon, radiasi ion, dan hal-hal yang berkaitan dengan rekayasa genetik.
 
Pemberian Sertifikat Organik melarang penggunaan bahan-bahan yang disebutkan diatas serta praktek-praktek yang berkaitan untuk waktu selama minimal 3 tahun.
Pertanian organik menimbulkan banyak tantangan. Beberapa hasil pertanian malah lebih menantang dibandingkan lainnya. Namun demikian, hampir seluruh komoditas pertanian dapat dilakukan dengan cara organik.




0 comments:

Post a Comment