Wednesday 14 April 2010

KREDIT USAHA PERTANIAN


Tersedia Beragam Kredit, Tidak Banyak Petani yang Mampu Meraih


Jombang - Kendala modal sering dikeluhkan petani dalam menggarap lahan pertanian. Beragam kredit yang disediakan pemerintah ternyata tak kunjung menjadi solusi.


Program kredit lunak khusus untuk para petani sebenarnya sudah diluncurkan Pemkab Jombang melalui Bank milik daerah sejak tahun 2007. Selain itu, kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) juga diluncurkan pemerintah pusat melalui Bank Jatim, BRI dan BNI mulai tahun 2008.

Namun, menurut Mahmud, petani asal Tembelang, peluang kredit khusus bagi petani yang tersedia di Dinas Pertanian, Peternakan dan perkebunan, serta Industri, Perdagangan dan Koperasi masih sebatas kabar burung. 

Selama ini, dia tidak pernah bisa menikmati fasilitas kredit lunak yang diluncurkan pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat sejak tahun 2007 lalu. “Sepertinya (kredit) pinjaman itu diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja,” ujarnya, Senin (12/4).

Pernyataan berbeda dikatakan Sudarmaji, ketua Kelompok Karya Tani, Desa Pulorejo, Tembelang. Terbukanya peluang kredit lunak bagi petani pernah ia rasakan bersama anggota kelompoknya. Namun, fasilitas tersebut kini tidak lagi bisa dirasakan karena mandeknya pengembalian kredit dari petani. 

“Dulu itu dapat Rp 50 juta dan sudah dipinjamkan ke petani. Tapi susahnya itu, petani ada yang langsung mengembalikan waktu panen dan ada juga yang tidak mengembalikan sampai sekarang. Jadi uangnya masih nyantol dan belum berputar,” terangnya.

Sudarmaji mengungkapkan, untuk memperoleh kredit sebenarnya tidak sulit. Petani cukup menyerahkan proposal pengajuan, KTP, catatan luas lahan dan kebutuhan modal. Sedangkan untuk agunan, petani dapat menyerahkan STNK, BPKB ataupun sertifikat tanah. “Sebenarnya, pengajuan pinjamannya lumayan gampang, cuma menyetorkan proposal, KTP, luas lahan yang butuh modal,” ujarnya.

Namun, kemudahan mengakses kredit bagi petani tersebut tidak dirasakan Sugianto, petani asal Desa Pulorejo. Selama ini, dia lebih mengandalkan jasa perbankan umum untuk memenuhi kebutuhan modal usaha bertani. “Saya belum pernah dapat pinjaman apapun dari pemerintah atau juga dari kelompok tani. Katanya sih ada, tapi saya belum pernah merasakan. Ditawari juga nggak pernah,” aku dia. (Ms/Er)




0 comments:

Post a Comment