Sunday 29 November 2009

Pestisida Organik? Mengapa Tidak

Tidak bisa dipungkiri bahwa pestisida adalah salah satu hasil teknologi modern dan
mempunyai peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Pestisida merupakan
zat kimia serta jasad renik dan virus yang digunakan membunuh hama dan penyakit. Dan
sektor terbesar yang sering memakai pestisida adalah sektor pertanian. Penggunaannya
meliputi sektor perikanan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan yang menangani
komoditi padi, palawija, dan hortikultura (sayuran, buah-buahan dan tanaman hias).
Penggunaannya dengan cara yang tepat dan aman adalah hal mutlak yang harus dilakukan
mengingat walau bagaimanapun, pestisida adalah bahan yang beracun. Penggunaan pestisida
yang salah atau pengelolaannya yang tidak bijaksana akan dapat menimbulkan dampak
negatif, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
FAKTA DAN DATA AKIBAT BURUK PESTISIDA
Fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa :
Diketemukannya data penyakit-penyakit akut yang diderita pada kelompok petani, seperti
hamil anggur pada isteri-isteri petani di Lembang.
12 orang petani di Klaten meninggal dunia akibat keracunan pestisida.
18 penduduk transmigrasi di Lampung Utara meninggal akibat racun tikus, penyakit kulit
eksim basah, TBC, kanker saluran pernafasan.
25% dari 2400 wanita pada tahun antara 1959 – 1966 yang pernah melahirkan bayi
dengan bobot di bawah normal memiliki kandungan DDT yang telah terurai pada darahnya
lima kali lebih besar dari kadar normal.
Tahun 2001 terjadi kematian pada ayam-ayam di sekitar lahan pertanian akibat akumulasi
paparan pestisida yang terbawa angin. (Kusnadi Umar Said, Puncak Jawa Barat).
Logam berat yang merupakan unsur pestisida biasanya ditimbun di dalam hati, sehingga
mempengaruhi metabolisme dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Pestisida juga dapat mengganggu peredaran hormon sehingga menyebabkan efek
testikular dan menimbulkan sejumlah penyakit seperti kanker prostat, problem reproduksi
perempuan, kanker payudara, dan perubahan perilaku.
Sebuah penelitian di Cina, bahkan mengungkap pria yang terkena pengaruh pestisida
selama bekerja ternyata berisiko mendapat gangguan kualitas sperma yang dapat
mempengaruhi kesuburan.
Ditemukan katak cacat tanpa sebelah kaki akibat penggunaan pestisida kimia oleh staf
pengajar Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan Fak. Kehutanan IPB.
Penipisan cangkang telur burung elang.
Mengganggu kehidupan perairan, misalnya membunuh ikan – ikan.
Gejala keracunan yang disebabkan oleh berbagai golongan pestisida :
Golongan Pestisida Cara bekerjanya Gejala keracunan yang timbul
Klor organik : endrin, aldrin,
endosulfan(thiodan), dieldrin,
lindane(gamma BHC), DDT
Mempengaruhi susunan syaraf pusat
terutama otak
Mual, sakit kepala, tak dapat
berkonsentrasi. Pada dosis tinggi dapat
terjadi kejang-kejang muntah dan dapat
terjadi hambatan pernafasan
Fosfat organik: mevinfos (fosdrin),
paration, gution, monokrotofos
(azodrin), dikrotofos, fosfamidon,
diklorvos (DDVP), etion, efntion,
diazinon.
Menghambat aktivitas enzim
kholinnestrase
Sakit kepala, pusing-pusing, lemah,
pupil mengecil, gangguan penglihatan
dan sesak nafas, mual, muntah, kejang
pada perut dan diare, sesak pada dada
dan detak jantung menurun.
Karbamat : aldikarb(temik), carbofuran
(furadan), metomil (lannate), propoksur
(baygon), karbaril (sevin)
Menghambat aktivitas enzim
kholinestarse, tetapi reaksinya
reversible dan lebih banyak bekerja
pada jaringan, bukan dalam
darah/plasma.
Tanda-tanda keracunan umunya
lambat sekali baru terlihat
Dipiridil : paraquat, diquat dan
morfamquat
Dapat membentuk ikatan dan merusak
jaringan ephitel dari kulit, kuku, saluran
pernafasan dan saluran pencernaan,
sedangkan larutan yang pekat dapat
menyebabkan peradangan.
Gejala keracunan selalu lambat
diketahui, seperti perut, mual, muntah
dan diare karena ada iritasi pada
saluran pencernaan. 48-72 jam baru
gejala kerusakan seperti ginjal seperti
albunuria, proteinura, hematuria, dan
peningkatan kreatinin lever, 72 jam-14
hari terlihat tanda-tanda kerusakan
pada paru-paru
Antikoagulan : tipe kumarin (warfarin),
tipe 1,3 indantion: difasinon, difenadion
(Ramik)
Pestisida ini cepat diserap oleh
pencernaan makanan, penyerapan
dapat terjadi sejak saat tertelan sampai
2-3 hari.Kumrain dapat diserap melalui.
Kedua tipe pestisida ini
Hematuria (kencing berdarah), hidung
berdarah, sakit pada rongga perut,
kurang darah dan kerusakan ginjal
Arsen : arsen trioksid, kalium arsenat,
asam arsenat dan arsin(gas).
Menghambat pembentukan zat yang
berguna untuk koagulasi/pembekuan
darah antara lain protrombin
Keracunan arsen pada umumnya
melalui mulut walaupun bisa juga
diserap melalui kulit dan saluran
pernafasan
Pada keracunan akut: nyeri pada perut,
muntah dan diare. Pada keracunan sub
akut akan timbul gejala seperti sakit
kepala, pusing dan banyak keluar ludah
PERTANIAN ORGANIK
Saat ini, pangan organik merupakan trend komoditas bisnis yang sangat bagus. Berbagai
seminar – seminar pun sering dilakukan, baik oleh pihak departemen pertanian, departemen
kesehatan, para pejabat teras, bulog bahkan LSM – LSM pun turut serta dalam berpartisipasi
agar masyarakat indonesia dan para petaninya agar untuk mengkonsumsi dan menanam
pangan organik.
Sekarang rata – rata para petani di Indonesia sudah banyak yang membuka lahan dan
mengembangkan pertanian organik. Terbukti menurut komentar para petani yang sudah 5
sampai dengan 8 tahun mengembangkan dan membudidayakan pertanian organik,
pendapatan petani tanaman organik menuju keadaan membaik daripada petani dengan
pertanian kimiawi/anorganik. Alasannya di samping pendapatan hasil pertaniannya meningkat
plus mereka juga menikmati pola dan gaya sehat secara alamiah dan murah.
PESTISIDA ORGANIK
Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida organik cukup mendukung
untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama tanaman komersial. Pestisida organik
pun dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik, hama hanya terusir
dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat
mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida
kimia.
Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran
serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus
disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai
dengan siklus perkembangan hama.
Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada
tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan
ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah.
Berbagai jenis pestisida organik antara lain :
Pestisida yang berasal dari ikan mujair. Pestisida dari ikan mujair dapat mengatasi
hama tanaman terong dan pare, baik itu ulat, serangga, ataupun jamur. Cara membuat
pestisida organik dari ikan mujair : 1 kg ikan mujair dari empang, dimasukkan ke
plastik, dibiarkan selama 3 hari. Kemudian direbus dengan dua liter air selama dua jam
dan disaring. Dapat digunakan secara langsung atau ditambahkan tembakau dahulu.
Pestisida organik lainnya dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe.
Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring. Untuk cabe saat
penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia.
Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare, baik itu ulat,
serangga, ataupun jamur. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan
buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah.
Selain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah juga dapat
dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada warna-warna yang disukainya.
Caranya dengan memasang warna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar
tanaman. Pertanian secara tumpang sari juga bisa menjadi alternatif mengurangi
hama tanaman tertentu.

RAMUAN PENGENDALI HAMA DARI PESTISIDA ORGANIK

Ramuan Pengendali Hama Wereng dan Ulat
Bahan Cara Pembuatan
Daun mindi
Daun arum dalu (sedap malam)
Daun jenu/tuba (Derriseleptica, dalam
Bahasa Inggris : Derris, tuba root. Tumbuhan
berkayu memanjat dengan setiap ranting
mengandung 7 - 15 pasang daun, daun
muda berrambut kaku pada kedua
permukaannya. Di bahagian bawah daun
diliputi oleh bulu lembut berwarna perang.
Mahkota bunganya berwarna merah muda
serta sedikit berbulu. Tumbuhan ini juga
mempunyai buah berbentuk lonjong atau
lonjong-menjorong, dengan sayap yang tipis
di sepanjang kedua sisi. kekacang nipis dan
rata berukuran 9 cm, lebar 0.6 - 2.5 cm. dan
terdapat 1 - 4 biji dalam satu kekacang.)
Tembakau rokok
Masing-masing daun mindi, daun sedap malam
dan daun jenu/tuba ditumbuk halus secara
terpisah dengan mencampurkan sedikit air,
kemudian diperas pada wadah yang berbedabeda
Ketiga air perasan bahan-bahan di atas dicampur
dengan perbandingan 1 : 1 : 1
Rebus daun tembakau hingga mendidih, biarkan
hingga dingin dan air sarinya diambil
Iris labu siam untuk diambil getahnya
Seluruh bahan-bahan di atas dicampur hingga
merata dan masukkan ke dalam botol, kemudian
diamkan selama satu minggu
Bahan tersebut siap digunakan dengan
melarutkan ke dalam air dengan perbandingan 1
– 2 sendok teh untuk 1 liter air.

Ramuan Mengatasi Ulat
Bahan Cara Pembuatan Kegunaan
Daun gamal (Gliricidia sepium, Inggris :
Gliricidia, mother of cocoa. Batang
tunggal atau bercabang, jarang yang
menyemak, tinggi sampai 15 m. Batang
tegak, halus, kulit beralur, diameter
hingga 30 cm, dengan atau tanpa cabang
di dekat pangkal tersebut. Kulit batang
coklat keabu-abuan dengan alur-alur kecil
pada batang yang telah tua. Daun
majemuk menyirip, panjang 19-30 cm,
terdiri 7-17 helai daun dengan posisi
saling berhadapan kecuali di bagian
ujung ibu tangkai, berbentuk jorong atau
lanset. Perbungaan majemuk aksiler,
kelopak bunga berbentuk lonceng, daun
mahkota berwarna putih ke merahjambuan
atau ungu, yang akan berubah
menjadi kekuningan mendekati pangkal
bunganya. Buah polong, pipih, tangkai
buah kecil, kulit buah dewasa terpuntir
ketika terbuka. Satu buah mengandung 4
– 10 biji, biji berbentuk jorong,
panjangnya sekitar 10 mm, mengkilap,
dan berwarna merah kecoklatan Daun gamal ditumbuk
sampai halus dan dimasak
dengan 5 liter air, lalu
dinginkan.
Tambahkan tembakau
sambil diaduk-aduk.
Didiamkan selama satu
malam.
Air sarinya siap digunakan
dengan perbandingan ¼ liter
untuk 10 liter air.
Memberantas ulat
gerayak dan ulat
lainnya
Tumbuhan perintis/reklamasi) 1 kg
Air 5 liter
Tembakau 2 ½ gram

Ramuan Mengatasi Hama Wereng
Bahan Cara Pembuatan Kegunaan
Buah kecubung
wulung 2 butir
Akar jenu/tuba 1 kg
Air 1 liter
Bahan-bahan ditumbuk halus dan
direbus sambil diaduk-aduk hingga
airnya mendidih
Dinginkan dan airnya disaring
Bahan siap digunakan
Satu liter bahan dicampur
dengan 16 liter air untuk
memberantas hama wereng

Ramuan Pengendali Walang Sangit
Bahan Cara Pembuatan
Brotowali 1 Kg dan 2 butir buah kecubung
wulung (Inggris : Downy thorn apple, metel
thorn apple. Buahnya buah kotak,
berbentuk bulat, berduri tempel dan tajam.
Bijinya banyak, kecil-kecil, gepeng
berwarna kuning kecoklatan.)
Kedua bahan ditumbuk halus dan direbus
dengan 1 liter air
Dinginkan kemudian disaring
Bahan siap digunakan dengan mencampurkan
16 liter air

Ramuan Pengendali Ulat Penggerek Batang dan Ulat Gerayak
Bahan Cara Pembuatan
Daun sampang
Daun soka geni (Inggris : Chinese ixora.
Perdu dengan banyak batang, tinggi hingga
2 m. Daun membundar telur sungsangmelonjong,
menjangat, pangkal membulat,
menjantung atau kadang-kadang
menumpul, ujung menumpul, tangkai
pendek, daun penumpu bertugi panjang.)
Daun mindi
Labu siam
Bahan-bahan dedaunan ditumbuk halus
kemudian airnya diperas
Ambil getah labu siam, lalu dicampur dengan
perasan dedaunan
Bahan didiamkan 1 minggu
Bahan siap digunakan untuk 1 – 2 sendok
dicampur dengan 1 liter air

Ramuan Pengendali Ulat, Wereng, dan Jamur
Bahan Cara Pembuatan
Lengkuas/laos 1 kg
Jahe 1 kg
Kunyit/kunir 1 kg
Umbi gadung 1 kg
Seluruh bahan ditumbuk atau diparut
Peras airnya dan dicampur satu sama lainnya
Bahan disimpan dalam botol selama 1 minggu dan siap digunakan
Satu sendok bahan dapat dicampur dengan 1 liter air
Akar jenu/tuba 1 kg

Ramuan Pengendali Kupu-kupu dan Ngengat
Bahan Cara Pembuatan
Bawang putih atau bawang merah 1
kg
Air secukupnya
Bahan ditumbuk halus dan tambahkan air 1 liter
Diaduk-aduk hingga rata dan airnya disaring
Bahan siap digunakan dengan mencampur 1 gelas
dengan 10 liter air

Fungsida Alami untuk Memberantas Jamur

Bahan Cara Pembuatan
Lengkuas/laos 1 kg
Kunyit/kunir 1kg
Jahe 1 kg
Ketiga bahan ditumbuk atau diparut
Ambil sarinya dengan cara diperas
Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10 –
15 liter


Ramuan Pemberantas Ramuan Keriting Pada Cabai
Bahan Cara Pembuatan

Abu dapur 2 kg
Tembakau ¼ kg
Bubuk belerang 3 ons
Semua bahan dilarutkan kedalam air selama 3 – 5 hari
Bahan siap digunakan dengan mencampurkan air 10 liter untuk 1
gelas


Ramuan Mempercepat Tanaman Berbuah
Bahan Cara Pembuatan
Telur ayam kampung 2 butir
Gula pasir atau tetes tebu 2
ons
Jeruk nipis 3 – 4 butir
Madu 3 sendok makan
Telur ayam dikocok/diaduk hingga kuning dan putih telurnya
tercampur secara merata
Gula dilarutkan kedalam 1 liter air
Peras jeruk nipis dan ambil airnya
Semua bahan dicampur sambil diaduk hingga merata atau
dapat ditambahkan madu
Larutan siap digunakan untuk ½ gelas dicampur dengan 14
liter air
Disemprotkan pada bagian bawah daun setiap 10 hari
Penyemprotan dihentikan bila bunga sudah terbentuk

Sebagaimana informasi yang kami sampaikan pada Sapa Nusantara sebelumnya, pestisida
organik ini cocok pula digunakan untuk tanaman – tanaman di pekarangan anda. Pestisida
organik? Mengapa tidak.

[dari berbagai sumber]

0 comments:

Post a Comment