Wednesday, 4 November 2009

Diserang Tikus, Puluhan Hektar Sawah Panen Dini


Jombang (beritajatim.com) Harapan para petani yang ada di kecamatan Kesamben, Jombang untuk mendapatkan hasil panen melimpah akhirnya pupus sudah. Semua itu disebabkan oleh hama tikus yang menggila. Untuk menyelamatkan itu, sejumlah petani terpaksa melakukan panen secara dini. Jika tidak, mereka takut tidak mendapatkan hasil alias gigit jari.

Sedikitnya, 10 hektar lahan di kecamatan Kesamben di tanami kedelai. Hanya saja, saat musim panen kurang satu bulan, hama tikus datang. Hewan pengerat ini memporak-porandakan tanaman yang masih hijau. Polong kedelai yang masih hijau ludes diserang.

Para petani, hanya bisa harap-harap cemas. Semua upaya sudah dilakukan, mulai dari gropyokan hingga menggunakan anjing sebagai predator. Namun hasilnya sia-sia. Hama tikus tambah mengganas. Tanaman petani semakin porak-poranda. “Akhirnya dengan terpaksa kami melakukan panen secara dini,” kata Farid Azro, petani asal desa Kedungbetik kecamatan Kesamben, Rabu (4/11/2009).

Farid menambahkan, akibat serangan hama itu, petani mengalami kerugian. Bahkan ada lahan milik petani yang tidak menghasilkan sama sekali. Ia mencontohkan, jika pada keadaan normal, setiap hektar sawah mampu menhasilkan 2,5 ton kedelai. Namun sejak hewan pengerat itu menyerang, hasil itu turun drastis. Lahan satu hektar hanya mampu menghasilkan kedelai sebanyak tujuh kwintal.

Menurut Farid, salah satu penyebabnya adalah panen yang dilakukan oleh petani terlalu cepat. Sehingga, kwalitas kedelai juga buruk. Yakni, saat polong kedelai masih berwarna hijau. “Kita serba susah. Tidak kita panen dihabiskan tikus, namun jika kita panen hasilnya turun drastis,” kata Farid ketika ditemui di sawah miliknya.

Alumnus Undar Jombang ini merinci, harga kedelai dalam kondisi normal atau kering panen sekitar Rp 4.800/Kg. Namun untuk kedelai yang di panen secara dini hanya dihargai Rp 4 Ribu/Kg. Harga tersebut, kata Farid, tidak sesuai dengan biaya operasional yang telah ia keluarkan. “Yang jelas untuk musim panen kali ini kami merugi,” pungkasnya. [suf/eda]

0 comments:

Post a Comment