Jombang – Penerapan sistem pertanian organik dalam mengelola lahan pertanian akan membantu menjaga kesuburan tanah. Karena itu, petani tidak perlu ragu untuk segera beralih pada system pertanian organik
Pernyataan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian RI, Anton Apriyantono, seusai melakukan panen raya padi organik di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh, Jombang, Minggu (9/8/2009). “Tanah akan semakin kaya dengan unsur organisme jika petani secara kontinu menggunakan pupuk organic,” katanya.
Anton Apriyantoto mengaku terkesan dengan perilaku petani Jombang yang menyediakan 365 hektar lahan untuk praktek teknologi pemupukan organik. “Sejak menggunakan metode pertanian organic ternyata hasilnya menggembirakan. Jadi, saya fikir petani tak perlu ragu,” lanjutnya.
Anton menambahkan, sejak zaman nenek moyang dulu sudah mengenal pupuk organik. Namun, pergeseran paradigma pertanian untuk memacu produktivitas pertanian, lahirlah kebijakan yang dinamakan revolusi hijau. Produksi dipacu dengan pupuk dan pengendalian hama yang berbahan kimia. “Namun, dari kebijakan revolusi hijau, masalah yang muncul pada saat ini adalah tanah semakin kehilangan unsur hara dan hilang kesuburan,” ujar Menteri Pertanian.
Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno mengatakan, pengembangan pertanian organik di kabupaten Jombang akan ditingkatkan. Lahan seluas 625 hektar tengah disiapkan untuk mendukung pengembangan pertanian organik. Luas lahan tersebut meningkat jika dibanding sebelumnya yang hanya seluas 325 hektar. “Harapan kita adalah dapat membantu peerintah menggalakkan pertanian organik,” katanya.
0 comments:
Post a Comment