Friday 31 July 2009

PCNU Himbau Petani Tidak Ragu Bertani Organik

Jombang – Sukses melaksanakan uji terap pertanian organik, puluhan petani dari beberapa Kecamatan di Jombang menggelar tasyakuran usai melaksanakan panen raya padi organic, Selasa (7/4) siang. Sebelum acara syukuran, petani melaksanakan diskusi tentang manfaat tanaman organik bagi kesehatan bersama dengan Arif Wijaya, Dosen STIKES ICME Jombang.

“Tanaman organic sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ungkapnya. Dikatakan, beberapa penyakit yang menjangkiti manusia akhir-akhir ini disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Kandungan racun dalam pupuk dan pestisida kimia yang biasa digunakan untuk tanaman secara kontinyu dikonsumsi manusia melalui tanaman yang mereka kelola. “Dengan tidak sadar, beberapa racun yang berbahaya bagi tubuh manusia ternyata kita konsumsi, dan semuanya dibawa oleh pupuk dan pestisida kimia,” lanjut Arif Wijaya.

Usai diskusi, beberapa orang petani yang melakukan uji pertanian organik memaparkan pengalamannya kepada para petani yang hadir serta pengurus Ranting dan MWC NU. “Kalau dari hasil tidak ada penurunan, sebelum pakai organik hasil panen 9,75 kwintal tiap banon 100, setelah pakai organik hasilnya 9,79 kwintal, tidak banyak peningkatannya tetapi kalau dibandingkan dengan biaya produksi penghasilannya lebih banyak,” ungkap ahmad Zaini, petani asal Desa Ngogri, Megaluh, Jombang.

Pernyataan senada dikatakan Miftahul Ilmi, petani asal Desa Pulogedang, Tembelang, Jombang. Kekhawatiran akan terjadi penurunan kualitas produksi hasil panen jika menerapkan sistem organik ternyata tidak menjadi kenyataan. “Hasilnya bagus, gak ada masalah dengan hasil,” katanya, Selasa (7/4) siang.

Sekretaris PCNU Jombang, Hamid Bisri, menyatakan bangga dengan hasil yang dicapai oleh petani, LAKPESDAM-NU dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) jombang yang berani mengeluarkan inisiatifnya membuat demplot pertanian organik pada 10 lokasi di 6 Kecamatan di Jombang. Ia berharap, petani tidak ragu-ragu untuk beralih kepada sistem pertanain organik. “Teman-teman petani sudah membuktikan, tinggal mau diteruskan oleh petani lainnya atau tidak, tetapi menurut saya, langkah ini merupakan cara kita mengurangi ketergantungan pada sistem pertanian kapitalis yang selama ini selalu memojokkan petani,” kata Gus Mamik.

Sementara itu, Ketua LP2NU Jombang, Muhammad Subhan, berharap keberhasilan uji terap pertanian organik dapat menjadi motivasi petani lain agar lebih optimis beralih meninggalkan pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik. Dikatakan, mewujudkan keberdayaan petani harus diawali dengan keberanian petani menggunakan sumberdaya alam di sekitar lahan pertanian sebagai pupuk dan pestisida bagi tanaman. “Potensi alam di sekitar lahan pertanian kita Sangayt banyak, sayang kalau tidak manfaatkan,” tandas dia.

Pengurus LAKPESDAM-NU Jombang, Lutfi Prasetyo Aji, menyebutkan demplot pertanian organik tanaman padi di wilayah Jombang pada masa tanam kedua ini akan ditambah. Penambahan lokasi demplot tersebut dilakukan agar petani lainnya semakin yakin dengan prospek pertanian organik. “Kemarin ada 10 lokasi demplot, dan rencananya titik (demplot) akan kita tambah,” jelas mantan aktifis PMII Jombang ini. (Ms)